Network
SIMAMAUNG - Keberadaan Radja Nainggolan menjadi daya tarik dari skuat Bhayangkara FC. Pemain berpaspor Belgia itu didatangkan di jendela transfer paruh musim Liga 1 2023/2024. Latar belakang sebagai eks pemain Inter Milan dan AS Roma jadi acuan kualitasnya tak perlu diragukan lagi.
Baca Juga: Stefano Beltrame Menanti Pertarungan Lawan Radja Nainggolan, Para Alumni Serie A
Pelatih Persib, Bojan Hodak pun meminta pasukannya untuk mewaspadai visi bermain gelandang berusia 35 tahun ini. Meski secara fisik sudah tidak setangguh di usia emasnya, tapi sentuhan dan tehniknya masih terjaga dan harus mendapat antisipasi.
"Dia pemain yang bagus, dia pemain berpengalaman. Mungkin memang dia tidak berlari seperti sepuluh tahun yang lalu, tapi tentunya dia punya kemampuan dan pengetahuan yang bagus," ujar Bojan Hodak di Stadion Sidolig, Senin, 25 Maret 2024.
Dengan kapasitasnya sebagai gelandang berkualitas, tentunya Persib tidak boleh memberinya ruang untuk mengembangkan permainan.
"Jika memberikan ruang, dia masih tetap berbahaya dan kami tentunya masih harus menjaganya," lanjutnya.
Hadirnya Radja Nainggolan sendiri di Liga Indonesia sendiri belum cukup menonjol. Posisi Bhayangkara FC yang tercecer di peringkat 17 klasemen dan terancam turun kasta ke Liga 2 jadi sorotan. Tapi Bojan punya pendapat soal redupnya permainan Nainggolan.
Masalah adaptasi bisa menjadi penyebab utama sang pemain belum menampilkan permainan terbaiknya. Ada juga kemungkinan kecocokan dengan rekan setimnya belum terbentuk. Hal ini dirasakan Bojan bersama Johor Darul Takzim ketika mendatangkan Pablo Aimar.
"Dia bermain di level yang berbeda, ketika datang dari satu level, pemain yang ada belum tentu cepat mengerti dengan level yang lain, apalagi dia dari Eropa. Jadi itu tidak mudah, mungkin terkadang itu bisa membuatnya jadi frustasi," jelasnya.
