Network
I really actually started when I was 10 years old, but before that, I loved to play with Father because he played as an ex-player. I just enjoyed it, so I started at 10 years old with Father to be a proper football player. (Son Heung-min)
Jika makanan tanpa bumbu, rasanya akan hambar. Segala yang terasa menjadi biasa saja. Tidak ada yang spesial dari makanan yang disajikan di depan mata. Sekalipun tampilan menarik, rasa makanan tetaplah yang utama.
Sejatinya makanan, kemenangan Persib Bandung atas Madura United pun demikian jika tidak ada bumbu-bumbu yang menyertainya. Biasanya drama-drama antar pemain kala laga berlangsung. Atau perang teror di media sosial antara supporter kedua kesebelasan yang selalu mengisi timeline beberapa hari menjelang pertandingan.
Dari semua bumbu-bumbu pertandingan final yang tak kalah menarik adalah cerita ayah dan anak yang menghiasi kemenangan Persib. Di Persib sendiri ada cerita saudara yang sebenarnya ini menjadi menarik jika ditelisik. Namun, kisah seorang ayah (dan ibu) dengan anaknyalah yang akan terus menjadi sejarah bagi keduanya.
Ya, seorang ayah yang bernama Bejo Sugiantoro adalah legenda sepak bola dari Surabaya yang namanya melegenda, bukan hanya di Surabaya tapi juga di Indonesia. Bejo Sugiantoro dalam posting-an di media sosialnya mengungkapkan kebahagiaannya pada pencapaian anaknya. Anaknya yang sangat ia sayangi akhirnya mampu meraih prestasi tertinggi dalam sepak bola nasional.
View this post on Instagram
Sang ayah, ketika masih babak regular pernah sengaja datang ke Madura untuk menonton laga tandang Persib saat itu. Masih ingat bagaimana ia memakai baju Persib saat itu dan mesti diganti karena regulasi yang melarang ada supporter tamu. Dia datang untuk anaknya yang akan bermain.
Ayah di manapun pasti bangga dengan anaknya. Terlebih anaknya mampu melampaui pencapaian seorang ayah. Rachmat Irianto adalah anak yang ia sayangi. Keputusan Rian untuk keluar dari Persebaya dan berlabuh di Persib Bandung tentu membuat sang ayah bergejolak. Perang batin antara melepas untuk bertualang namun di sisi lain menjadi orang yang akan melawan tim kesayangan di kotanya. Gejolak yang ia tumpahkan dalam media sosialnya malam ketika Persib berhasil menjadi juara Liga 1 tahun 2023-2024 ini seolah melepaskan beban yang ia tanggung selama ini.
