Network
SIMAMAUNG - Permainan Persib Bandung di putaran pertama menurut saya sangatlah baik, terlebih tim ini ditinggal pelatihnya saat baru mengarungi beberapa match awal. Padahal komposisi tim, pelatih, dan taktik permainan sepertinya sudah sesuai keinginan Luis Milla. Optimisme pun muncul di benak Bobotoh untuk mengarungi musim ini dengan baik dan diakhiri oleh juara Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Puasa Kemenangan Diakui Marc Klok Pengaruhi Kepercayaan Diri
Namun alasan keluarga yang memisahkan Persib dengan Luis Milla. Benar atau tidak, tapi asumsi saya sih alasan itu bukan yang sebenernya terjadi. Analisa cocoklogi saya adalah, Luis Milla kebingungan karena tidak bisa mengobati kekurangan musim lalu, yaitu soal pertahanan. Bagaimana tidak, pemain belakang ia datangkan beberapa nama tenar, tapi masih ujungnya kebobolan dengan lubang yang sama pula.
Datanglah coach Bojan Hodak yang membuat banyak Bobotoh heran tentang asal muala pelatih ini. Namun seiring berjalannya waktu banyak juga media yang memberitakan profil dan pencapaian beliau di tim sebelumnya yang cukup mentereng. Datang pula Levy Madinda di jelang penutupan bursa transfer sebagai pelengkap awal musim yang aneh ini.
Tren permainan Persib, walau harus beradaptasi lagi, tergolong cukup baik. Kemenangan demi kemenangan diraih Persib dan menyandang status unbeaten dalam beberapa match.Dari sisi permainan pun, saya melihat terdapat perbedaan sangat signifikan dengan era Luis Milla, di mana pada jaman ybs Persib sangat atraktif, kompak, transisi yang bagus, dan cenderung inovatif dengan menggunakan skema 3 bek, yang mana itu menjadi titik lemah di beberapa match pamungkas musim lalu.
Permainan Coach Bojan lebih tidak banyak pegang bola, oportunis, efektif, dan tepat sasaran. Permainan itu pula yang mengangkat Persib ke posisi 4, walau dengan mindset tim ini masih beradatasi dengan permainan Coach Bojan.
Memasuki putaran kedua, mulailah banyak isu menerpa. Diawalinya I Putu Gede dan Frets Butuan yang “keluar”, Levy Madinda yang tidak diperpanjang atau digaet pada saat kontraknya berakhir yang membuat Bobotoh bertanya-tanya. Datanglah kembali Henhen Herdiana dari Dewa United, Kevin Mendoza yang membuat jagat sepak bola nasional kaget dikarenakan Persib dianggap memiliki kiper dengan kualitas nomor 1. Datang pula Stefano Beltrame yang dianggap memiliki permainan lebih menyerang menurut Coach Bojan.
Saya pribadi pernah mendengar kutipan “Don’t sign too many player on winter transfer window” yang mana saya setuju. Bagaimana tidak, tim ini HARUS beradaptasi kembali dengan komposisi pemain yang hilang, beradaptasi dengan pemain baru, terlebih pemain asing, dan beradaptasi pula dengan taktik pakemnya Coach Bojan.
Terlihat, lawan Persik Kediri kita dipermalukan 2 gol tanpa balas, bertandang ke Pulau Dewata membawa 1 poin, terbaru yang imbang melawan Persis Solo. Dapat dilihat, komposisi sayap berkurang karena Frets dianggap sebagai Game Changer apabila tim mengalami kebuntuan di mana Febri ya gitu-gitu aja. Henhen pun menurut saya tidak sekonsisten Putu Gede dalam menyerang ataupun bertahan. Stefano ya too early untuk dihakimi, namun kesan pertama dan selanjutnya pun ya ga bagus-bagus amat, malah terlihat kerepotan dengan intensitas permainan Liga 1.
Asumsi saya, tim ini masih beradaptasi dengan keadaan sekarang. Namun, mau sampai kapan? Persib harus bisa kembali meraih kemenangan dengan keterbatasan kedalaman skuad dan memetik banyak poin apabila mau lolos 4 besar, plus memainkan laga memperebutkan juara yang sudah melekat di benak Bobotoh. Ayo Sib, bangkit!
Penulis berakun @ArankaDaulay yang merupakan Karyawan BUMN yang mencoba sedikit-sedikit menjadi pemerhati sepaka bola.
Disclaimer: Arena Bobotoh adalah komitmen Simamaung memuat opini bobotoh mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan Persib. Tulisan ini bukan produk jurnalistik, melainkan opini pribadi penulis.***
