Network
SIMAMAUNG - KONI Jawa Barat melakukan tes kesehatan dan fisik bagi atlet-atlet untuk menghadapi PON XXI. Ini jadi salah satu bentuk persiapan demi mewujudkan target hattrick pada ajang olahraga multi event tersebut.
Sebelumnya KONI Jabar sudah mengukuhkan pemusatan latihan daerah (pelatda) pada 25 Januari 2024 lalu. Itu merupakan titik awal persiapan Jawa Barat guna menghadapi PON yang akan digelar September mendatang di Aceh dan Sumatera Utara.
Baca Juga: KONI Jabar Gelar Pengukuhan Pelatda PON XXI/2024
Sebagai tindak lanjutnya, kondisi kesehatan dan juga fisik atlet mulai dipantau. Menurut Arif Hardiyana, selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Jawa Barat, lebih dari seribu atlet mengikuti tes ini.
"Januari ini diawali program-program kegiatan kita terutama untuk peningkatan prestasi atlet tentunya. Yang pertama mungkin kita dari tanggal 29 (Januari) sampai 3 April melaksanakan kegiatan tes kesehatan dan tes fisik untuk atlet," ujarnya saat diwawancara, Jumat, 2 Februari 2024.
"Diikuti semua altet yang tergabung dalam pelatda sebanyak 1.259 atlet. Tentu saya berharap dari tes ini muncul sebuah info-info penting terkait dengan kondisi atlet sesungguhnya," tutur Arif Hardiyana melanjutkan.
Tes kesehatan dan tes fisik menurut Arif merupakan tolok ukur bagi pelatih dalam mempersiapkan program latihan selama pelatda. Semua harus disesuaikan tim pelatih dengan kondisi atlet. Ini mempunyai faktor penting dalam kesuksesan cabor mengejar targetnya.
"Sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh para pelatih pembina di cabang olahraganya masing-masing untuk membuat program latihan ke depannya. Sehingga tidak ada lagi program latihan yang tidak sesuai dengan kondisi real atlet, itu sebetulnya," jelasnya.
Arif juga menyebut bahwa ke depannya masih ada tes lain yang dilakukan. Tes psikologi juga disiapkan bagi atlet guna melihat mentalitas mereka sebelum terjun di PON XXI.
"Setelah kita melaksanakan tes kesehatan dan fisik kita selanjutnya akan melakukan tes psikologi yang akan berbarengan dengan kegiatan character building. Ini tentu sangat erat berkaitan dengan peningkatan kapasitas psikologis atlet itu sendiri baik ketika menghadapi TC selama delapan bulan ini atau ketika pertandingan akan datang di Aceh-Sumatera Utara," tukasnya.***
