Network
SIMAMAUNG - Bojan Hodak mendukung keputusan PT LIB menghapus championship series untuk Liga 1 2024/2025. Sang pelatih Persib Bandung ini menyebut liga dengan format satu kompetisi penuh lebih ideal dan adil untuk para kontestan yang berpartisipasi.
Musim lalu, liga digelar dalam dua fase, regular series dan championship series. Di regular series, Persib hanya menempati urutan kedua. Namun ketika masuk ke championship series, Maung Bandung tidak terbendung hingga akhirnya juara.
"Menurut saya untuk tahun ini akan jauh lebih adil karena jika ada tim yang benar-benar memulai liga dengan penampilan terbaik di 34 pertandingan akan menjadi juara," kata Bojan saat diwawancara, Sabtu, 22 Juni 2024 melalui aplikasi pesan singkat.
Ini akan menjadi tantangan karena Persib memiliki rekor buruk di liga dengan format kompetisi penuh. Saat menjuarai Liga Indonesia 1994/1995, ISL 2014 serta Liga 1 2023/2024, semuanya diraih pada liga yang pemenangnya ditentukan melalui partai final.
Tapi itu tidak menjadi alasan Bojan untuk khawatir. Dia justru ingin menghentikan kutukan yang dialami oleh Persib. Seperti rekam jejaknya sebagai pelatih penghenti kutukan dengan memutus catatan tidak bisa menang dari Bali United dan menjadi pelatih asing pertama yang mempersembahkan trofi.
"Iya, tapi selalu ada hal bagus terjadi untuk pertama kalinya seperti sebelumnya kami tidak pernah menang melawan Bali. Lalu sebelumnya juga belum pernah ada pelatih asing yang membawa Persib mendapat trofi," jelas dia.
Tangan dinginnya sudah terbukti manjur menahkodai Persib. Bojan pun berharap sentuhannya bisa terus berdampak positif bagi Maung Bandung. "Jadi selalu ada hal yang pertama kali terjadi dan besar harapannya di tahun depan (menjadi juara)," tukasnya.***
