Persib Minta Kartu Kuning Nick Kuipers Diputihkan, Regulasi Berbicara

- 1 Maret 2024, 10:10 WIB
Nick Kuipers mendapat hukuman dari Komdis PSSI dan harus absen di pertandingan melawan PSIS.
Nick Kuipers mendapat hukuman dari Komdis PSSI dan harus absen di pertandingan melawan PSIS. /Adil Nursalam/Simamaung.com

SIMAMAUNG - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengabarkan klubnya akan membuat komplain terkait revisi kartu merah di laga melawan Barito Putera (pekan ke-25). Pada akhirnya kartu merah diberikan kepada Nick Kuipers—bukan Alberto Rodriguez. Hal itu diputuskan oleh Komisi Disiplin (PSSI), wasit pertandingan dianggap keliru.

Persib meminta pemutihan atas kartu kuning yang didapat Kuipers sebelum kartu merah disanksikan. Diketahui sebelumnya bek asal Belanda itu juga mendapat kartu kuning di laga kontra Barito Putera pada menit ke 45.

“Klub memberi surat komplain dan kami meminta penjelasan terkait kartu kuningnya. Karena jika mereka membuat keputusan hukuman padanya maka kartu kuning seharusnya dibersihkan. Dia sudah terkena skorsing di laga terakhir dan itu seharusnya dimulai dari nol lagi,” terang Hodak.

Namun mengacu kepada regulasi Bab Kedisiplinan, bahwa kartu kuning yang diterima oleh pemain yang mendapat kartu merah langsung tidak bisa diputihkan. Itu tercantum dalam Pasal 58 poin 10, sehingga kartu kuning Kuipers di laga melawan Barito Putera tidak dapat dihapuskan.

10. Pemain yang memperoleh 1 kali kartu kuning kemudian pada pertandingan yang sama pemain yang bersangkutan mendapat kartu merah, maka kartu kuning sebelumnya yang diberikan kepada pemain tersebut tetap berlaku untuk kepentingan perhitungan akumulasi kartu kuning keseluruhan sebagaimana diatur dalam ayat (3) Pasal ini dan kepadanya dihukum berdasarkan kartu merah yang diterima dan dikenakan sanksi seperti yang dimaksud dalam ayat (6) Pasal ini.

Lebih lanjut Hodak memandang sebenarnya Liga 1 2023/2024 kali ini banyak kemajuan soal perangkat pertandingan wasit daripada ketika ia masuk ke Liga Indonesia 2020 ketika menangani PSM Makassar. Kala itu masih banyak keputusan wasit yang kurang tepat.

“Saya rasa dari saat saya melatih PSM, liga banyak mengalami perkembangan, bahkan kualitas dari wasit juga sudah jauh lebih baik ketimbang 2020, di 2020 saya ingat banyak keputusan yang kurang tepat. Tapi saya lihat sekarang wasit sudah lebih baik. Secara keseluruhan liga, termasuk organisasinya mengalami perbaikan dan liga sudah makin baik,” opininya.***

Editor: Mayasari Mulyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah