Network
SIMAMAUNG - PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak jadi menggunakan teknologi video assistant referee (VAR) pada Februari 2024. Operator kompetisi sepak bola tertinggi tanah air ini merencanakan baru akan menggunakan teknologi VAR di Liga 1 2023/2024 pada babak Championship Series.
Baca Juga: Blunder Hansamu Yama, Persija Keok oleh Pemuncak Klasemen Borneo FC
Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, mengatakan bahwa penundaan penggunaan VAR karena penambahan aramada, teknologi serta kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kami mengubah ada rencana lain dengan menambah armada kustomisasi Van VAR yang seharusnya ada Video Operating Room," kata Asep Saputra, Selasa, 6 Februari, seperti dikutip dari laman bola.com.
"Secara teknologi dan kami menunggu approval pada Februari 2024. Selain teknologi, tentunya kesiapan Sumber Daya Manusia dalam konteks yakni wasit VAR, asisten wasit VAR, dan Replay Operator," sambungnya.
Terkait SDM yang dalam hal ini adalah wasit, Asep mengungkapkan bahwa dari 25 perangkat pertandingan, terdapat 18 yang memenuhi kualifikasi. Karena menurutnya dalam penerapan teknologi VAR, kesiapan wasit dan asisten VAR itu sangat penting.
"Ternyata wasit VAR membutuhkan pendalaman yang lebih. Evaluasi infrastruktur FIFA memberikan beberapa masukan dan pada 26 Januari 2024, sudah praktik di lapangan," tutur Asep.
Sebelum memutuskan untuk melakukan penundaan penggunaan VAR, PT LIB sudah terlebih dahulu berdiskusi dengan Ketua Komite Wasit PSSI, Erick Thohir dan Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa. Dari hasil diskusi itulah kemudian PT LIB direkomendasikan untuk menggunakan VAR pada Championship Series Liga 1 nanti.
"Kami mendapatkan rekomendasi bahwa penerapan VAR di BRI Liga 1 akan diterapkan mulai champioship series. Sebab, untuk memastikan semuanya siap dan bicara kualitas dan kuantitas. Semua membutuhkan kesiapan dan beberapa hal yang dipertimbangan," Asep menjelaskan.
